Black Phone 2 (2025) kembali membawa teror psikologis tentang anak-anak yang hilang, trauma masa lalu, dan suara-suara dari dunia yang seharusnya sudah mati. Melanjutkan kisah sebelumnya, film ini menegaskan bahwa beberapa jeritan tidak berhenti meski pelakunya sudah terkubur. Ada kejahatan yang lebih tua dari manusia, dan kini ia kembali menelpon.
SINOPSIS
Black Phone 2 (2025) mengikuti kisah Finney Blake yang bertahun-tahun setelah selamat dari penculikan brutal masih mencoba menjalani hidup normal. Namun, bayang-bayang masa lalu tidak pernah mati. Telepon hitam yang dulu menjadi penyelamat dan teror kini muncul kembali di tempat lain — menghadirkan panggilan yang tak boleh dijawab, dan suara-suara mereka yang seharusnya tak bisa berbicara lagi.
Cerita dimulai ketika seorang anak laki-laki hilang di wilayah Colorado. Polisi menemukan ruang bawah tanah kosong dengan satu benda yang tidak seharusnya ada: telepon hitam tua, bengkok, dan seolah hangus terbakar. Meski kabelnya putus, telepon itu berdering sendiri. Setiap panggilan membawa pesan samar: menangis, napas berat, dan suara anak-anak yang meminta bantuan. Keluarga korban semakin ketakutan, sementara rumor menyebar bahwa si penculik sudah mati — tetapi arwah mereka yang pernah menjadi korbannya tidak pernah beristirahat.
Finney yang kini dewasa menerima kabar itu dan terpaksa menghadapi luka lama. Hidup yang ia bangun dengan susah payah mulai retak ketika mimpi buruk tentang ruangan gelap dan topeng menyeramkan muncul lagi. Meski trauma menghantui, Finney merasa panggilan itu bukan sekadar kebetulan. Ada seseorang — atau sesuatu — yang mencoba membuka kembali gerbang antara dunia hidup dan mati.
Sementara itu, seorang gadis remaja bernama Lily, yang memiliki kemampuan indera keenam seperti Gwen di film pertama, mulai mengalami visi mengerikan tentang anak-anak yang terkubur, ruangan berlumur tanah, dan sosok penculik berkostum dengan topeng pecah. Ia mendengar suara anak-anak yang berbisik: “Teleponnya menyala lagi. Jangan biarkan dia kembali.”
Film mulai bergerak lebih intens ketika telepon hitam itu tidak hanya berdering di rumah korban, tetapi juga di tempat umum: sekolah kosong, ruang bawah tanah gereja, bahkan lorong rumah sakit. Setiap orang yang menjawab akan mendengar suara berbeda — ada yang marah, ada yang memohon, dan ada yang memperingatkan bahwa penculik tidak hanya muncul sebagai manusia, tetapi sebagai bayangan yang menempel pada dinding dan bergerak tanpa tubuh.
Finney dan Lily akhirnya bekerja sama untuk menghentikan teror baru ini. Mereka menemukan bahwa telepon hitam berasal dari masa lalu jauh sebelum sang penculik pertama lahir. Benda itu pernah digunakan dalam ritual kuno untuk mengikat arwah yang tidak tenang, tetapi kini justru memanggil roh jahat lain untuk mengambil alih. Film semakin gelap ketika telepon itu tidak hanya menghubungkan dunia roh, tetapi juga mengendalikan tubuh manusia untuk meneruskan kekerasan.
Dalam adegan puncak, Lily terjebak dalam rumah tua yang menjadi sumber telepon tersebut. Suara ratusan anak terdengar dari balik dinding, memohon untuk dibebaskan. Finney datang terlambat, namun telepon itu berdering keras, memaksa keduanya mendengarkan. Suara terakhir yang muncul adalah suara penculik: “Kau pikir aku berhenti? Aku hanya menunggu panggilan berikutnya.”
Finney menghancurkan telepon dengan palu, tetapi ketika kaca pecah, suara tawa menyeramkan justru makin jelas. Kamera menutup dengan adegan seorang anak lain di kota berbeda, menatap telepon serupa yang tiba-tiba berdering.
Black Phone 2 (2025) adalah film horor psikologis penuh ketegangan, misteri supernatural, dan teror tanpa batas, menunjukkan bahwa beberapa trauma tidak pernah benar-benar berakhir dan roh yang haus kekuasaan selalu mencari pintu untuk kembali.
Tonton langsung Black Phone 2 (2025) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21 dan rasakan horor yang kembali dari dunia arwah, menelpon demi satu hal: korban berikutnya.
