Gendut Siapa Takut! (2022) adalah drama romantis komedi Indonesia yang hangat, lucu, dan penuh pesan penerimaan diri. Film ini menyorot kehidupan seorang perempuan bertubuh besar yang sering diremehkan, diremehkan, dan dijadikan bahan bercanda, tetapi justru menemukan cinta, keberanian, dan jati diri lewat caranya sendiri. Tidak ada sulap tubuh ideal — yang ada hanyalah proses sembuh, mencintai diri sendiri, dan berani merasa layak.
SINOPSIS
Gendut Siapa Takut! (2022) mengikuti kisah Moza Aphrodite, perempuan bertubuh besar, cerdas, jenaka, dan memiliki karier yang menjanjikan sebagai penulis novel romantis. Di media sosial, Moza punya banyak penggemar. Ia terlihat percaya diri, ceria, dan seolah kebal terhadap hinaan. Tapi di kehidupan nyata, Moza menyimpan luka yang tidak pernah diucapkan. Komentar tentang tubuhnya, tatapan merendahkan, dan stigma sosial membuatnya menyimpan rasa takut besar: takut gagal mencintai dan dicintai.
Segalanya berubah ketika Moza bertemu kembali dengan Raka, teman sekolah yang kini menjadi fotografer terkenal. Raka ramah, perhatian, dan selalu melihat Moza sebagaimana dirinya — bukan bentuk tubuhnya. Mereka mulai dekat dan melakukan proyek bersama, namun Moza sering sabotase diri sendiri. Ia merasa Raka terlalu baik, terlalu tampan, dan terlalu “sempurna” untuk seseorang seperti dirinya. Dari sinilah konflik psikologis Moza mulai terasa nyata.
Keluarga Moza, terutama ibunya, selalu memaksanya untuk berdiet, menurunkan berat badan, dan menjadi “wanita ideal” agar cepat menikah. Tekanan sosial hadir dalam bentuk halus namun menyakitkan. Setiap pesta keluarga, Moza selalu mendengar komentar seperti “kapan kurusan?”, “cantik kok gemuk sayang”, dan “nggak takut nggak laku?”. Di satu sisi ia marah, namun di sisi lain ia mulai percaya bahwa mungkin mereka benar — mungkin tubuhnya adalah penyebab semua masalah hidupnya.
Suatu hari, Moza mengalami kejadian memalukan saat bekerja: foto dirinya dicuri dan dipasang menjadi meme penghinaan. Rekan kerja tertawa, manajemen diam, dan Moza pulang dengan hati hancur. Ia ingin berhenti menulis, ingin menutup diri, dan yakin bahwa dunianya terlalu kejam untuk perempuan seperti dirinya. Namun momen itu justru memicu perubahan besar.
Raka datang, bukan sebagai pahlawan, tetapi sebagai teman yang mengingatkan bahwa Moza tidak harus kecil untuk berharga. Ia tidak menyuruh Moza berubah — ia menyuruh Moza memilih dirinya sendiri. Dalam perjalanan ini, film menggambarkan bagaimana cinta tidak datang untuk menyelamatkan seseorang, tetapi untuk menemani proses penyembuhannya.
Moza kembali menulis, kali ini dengan novel tentang perempuan bertubuh besar yang berani mencintai tanpa meminta maaf. Novel itu viral, diikuti banyak perempuan yang merasakan hal yang sama. Mereka menulis pesan dukungan, mengirim cerita pribadi, dan Moza menyadari bahwa keberaniannya mengubah hidup orang lain. Untuk pertama kalinya, Moza tidak ingin menjadi kecil. Ia ingin menjadi diri sendiri.
Namun ujian belum selesai. Moza dan Raka menghadapi komentar jahat, body shaming, dan serangan online dari orang-orang yang tidak senang melihat perempuan gemuk percaya diri. Moza hampir mundur lagi, tetapi kini ia punya kekuatan baru: komunitas, teman, keluarganya yang akhirnya mengerti, dan dirinya sendiri. Dalam konfrontasi terakhir, Moza berdiri di atas panggung peluncuran buku dan mengatakan sesuatu yang menjadi jantung film ini:
“Tubuhku bukan masalah. Perspektimu yang bermasalah.”
Raka menyatakan perasaannya, bukan secara dramatis, tetapi sederhana dan tulus — karena cinta bukan hadiah, melainkan pilihan. Dan Moza, untuk pertama kalinya, tidak takut menerimanya.
Gendut Siapa Takut! (2022) adalah komedi romantis yang lembut namun menyentuh. Tidak menggurui, tidak memaksa, dan tidak menjadikan tubuh sebagai lelucon. Film ini mengajak penonton untuk menerima diri sendiri, mencintai kemampuan, bukan ukuran, dan percaya bahwa semua orang berhak bahagia tanpa syarat apa pun.
Tonton langsung Gendut Siapa Takut! (2022) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21, dan rasakan cerita cinta yang penuh tawa, luka, keberanian, dan kemenangan pribadi.
