Keluarga Cemara (2022) adalah drama keluarga hangat karya Yandy Laurens yang kembali menghidupkan nilai-nilai sederhana: kebersamaan, ketulusan, dan kekuatan keluarga ketika menghadapi badai kehidupan. Film ini terasa lembut, emosional, dan penuh momen kecil yang membekas—mengajak penonton kembali pada arti rumah yang sebenarnya, bukan pada besar dan megahnya tempat tinggal, tetapi pada orang-orang yang saling menjaga di dalamnya.
SINOPSIS
Film Keluarga Cemara (2022) berfokus pada perjalanan Abah, Emak, dan kedua putri mereka, Euis dan Ara, setelah mereka mengalami keterpurukan finansial yang memaksa mereka pindah dari kota besar ke desa. Kehidupan yang dulu nyaman dan stabil kini berubah drastis. Abah, yang dulunya bekerja di perusahaan besar, harus menghadapi kenyataan pahit bahwa ia kehilangan jabatan, tabungan, bahkan sebagian martabatnya. Emak berusaha menguatkan keluarga dengan kesabaran yang tidak pernah tampak retak, meski jelas bahwa ia juga menanggung beban emosional yang besar.
Kehidupan baru mereka di desa tidak mudah. Abah mencoba berbagai pekerjaan serabutan, mulai dari menjaga kios kecil hingga membantu tetangga memperbaiki rumah, sementara Emak memulai usaha kecil-kecilan untuk memenuhi kebutuhan harian. Euis, yang sedang dalam masa remaja, harus beradaptasi dengan lingkungan baru, teman sekolah baru, dan kehidupan yang jauh lebih sederhana dari yang pernah ia bayangkan. Ara, yang lebih kecil, memandang semua perubahan ini dengan polos—mulai memahami bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari hal besar, tetapi dari hal-hal kecil seperti bermain di halaman rumah, bercengkerama dengan keluarga, dan melihat senyum Emak setiap pagi.
Di tengah perjuangan ini, film menghadirkan konflik utama yang menguji kekuatan keluarga Cemara. Abah mulai merasa tidak berguna karena tidak lagi bisa memberikan kehidupan nyaman untuk keluarganya. Beban ini membuatnya menjadi lebih pendiam dan mudah marah. Emak, dengan kesabaran yang luar biasa, mencoba meyakinkan Abah bahwa nilai seorang kepala keluarga tidak ditentukan oleh uang, tetapi oleh tanggung jawab dan cinta. Euis pun mengalami pergumulan batin saat ia merasa kedua orang tuanya mulai menjauh dan tidak lagi memiliki waktu untuknya seperti dulu.
Film ini menggambarkan kehidupan sehari-hari keluarga Cemara dalam detail yang intim—makan bersama di meja kayu sederhana, Emak menjahit pakaian sambil tersenyum, Ara menggambar di lantai kamar, dan Abah memandangi pemandangan luar rumah sambil menahan beban di hatinya. Namun, justru dari momen kecil inilah kekuatan cerita muncul. Ketika semuanya tampak runtuh, keluarga ini selalu kembali kepada satu hal: komitmen untuk tetap bersama, apa pun yang terjadi.
Konflik mencapai puncaknya ketika Abah mendapatkan tawaran pekerjaan kembali di kota besar. Gajinya besar, fasilitasnya lengkap, dan masa depan yang cerah seolah menunggu. Namun konsekuensinya berat: ia harus tinggal jauh dari keluarga. Emak mendukung apa pun keputusan Abah, sementara Euis dan Ara merasa takut kehilangan kehangatan rumah yang sudah mereka bangun di desa. Dalam kebingungan dan tekanan, Abah harus memilih: mengejar karier atau menjaga keluarga tetap utuh.
Dalam adegan penuh emosi, Abah mengajak keluarga makan malam di teras rumah sambil memandangi bintang. Ia akhirnya menyadari bahwa rumah bukan tentang kenyamanan fisik, tetapi tentang tempat di mana ia bisa menjadi versi terbaik dirinya—suami yang dicintai, ayah yang dibutuhkan, manusia yang dihargai bukan karena status, tetapi karena hati. Ia menolak tawaran pekerjaan itu dan memutuskan untuk membangun bisnis kecil bersama Emak. Keputusan ini menguatkan ikatan keluarga dan mengajarkan nilai penting: kebahagiaan tidak diukur oleh harta, melainkan oleh kualitas waktu bersama.
Adegan penutup menampilkan keluarga Cemara berjalan bersama di jalan desa, sambil bercanda kecil dan saling menggenggam tangan. Kamera menyorot wajah Euis yang tersenyum tulus, menyadari bahwa meski hidup mereka sederhana, mereka kaya akan cinta.
Keluarga Cemara (2022) adalah film yang mengingatkan kita bahwa keluarga adalah tempat pulang terbaik, bahkan ketika dunia terasa terlalu sulit. Sebuah kisah yang hangat, membumi, dan membuat penonton kembali menghargai hal-hal kecil dalam hidup.
Tonton langsung Keluarga Cemara (2022) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21, dan rasakan kehangatan yang tak lekang oleh waktu.












