Predator: Badlands (2025) adalah film aksi–sci-fi brutal arahan Dan Trachtenberg, membawa kembali perburuan paling mematikan di alam liar. Namun kali ini, bukan hutan tropis atau kota futuristik yang jadi medan perang, melainkan gurun tandus penuh badai pasir, kawanan pengungsi, dan kelompok tentara bayaran yang menganggap diri mereka tak terkalahkan. Saat Predator datang, mereka belajar satu hal penting: di Badlands, manusia bukan pemburu—melainkan mangsa.
SINOPSIS
Predator: Badlands (2025) mengikuti Lian Cruz, mantan tentara perempuan yang kini bekerja sebagai konvoi pengawal warga sipil di wilayah gurun tak beraturan yang dijuluki Badlands. Daerah tersebut dulunya sebuah pangkalan penelitian, namun berubah jadi zona merah setelah perang sumber daya. Pemerintah mundur, hukum hilang, dan wilayah itu kini dipenuhi penyelundup, tentara bayaran, dan kelompok perampok yang memburu siapa pun yang lewat.
Lian dan pasukannya ditugaskan mengantar para pengungsi melintasi Badlands menuju zona aman. Terdapat anak-anak, keluarga tak bersenjata, dan beberapa ilmuwan yang membawa data penting tentang proyek energi rahasia yang pernah dilakukan di gurun tersebut. Perjalanan tampak biasa—sampai sinyal satelit hilang, binatang liar menghilang, dan badai aneh muncul tanpa pola.
Malam pertama, seorang penjaga pos mendengar suara klik logam dan dengungan frekuensi tinggi. Ia memeriksa sekitar konvoi, namun yang ditemukan hanya pasir, bulan merah, dan angin senyap. Ketika pagi tiba, penjaga itu sudah menghilang—di tempatnya hanya ada helm pecah, bercak darah, dan jejak kaki besar yang tidak masuk akal. Lian yakin itu ulah perampok, tetapi sesuatu janggal: tidak ada tanda baku tembak, tidak ada jejak ban, dan tidak ada peluru.
Ternyata bukan manusia yang mengincar mereka. Dari balik badai pasir, muncul sosok tinggi berkulit logam dan topeng bertaring: Predator. Ia tidak berburu untuk bertahan hidup—namun untuk bersenang-senang. Predator itu mengamati, memilih target, dan membunuh dalam keheningan. Senjata mereka tidak bereaksi, peluru memantul dari tameng energi, dan alat optiknya membuat tubuh raksasa itu nyaris tak terlihat.
Situasi bertambah kacau ketika kelompok tentara bayaran pimpinan Rogan menyerang konvoi. Mereka ingin menyita data ilmuwan dan menjualnya. Namun Rogan segera menyadari bahwa ada sesuatu yang jauh lebih berbahaya di padang pasir. Satu per satu anak buahnya menghilang. Mereka menemukan tubuh-tubuh tergantung di tebing, dikuliti, dan dijadikan trofi. Rogan, yang merasa dirinya pembunuh paling mematikan di Badlands, akhirnya ketakutan karena kali ini ia bukan pemburu—melainkan buruan.
Lian memimpin para pengungsi bersembunyi di reruntuhan laboratorium bawah tanah. Di sana, para ilmuwan menjelaskan bahwa penelitian energi rahasia dulu menarik sinyal dari luar angkasa. Tanpa sengaja, mereka memanggil sesuatu. Predator bukan datang kebetulan—ia datang karena dipanggil oleh teknologi yang diciptakan manusia sendiri. Dan yang lebih mengerikan: sinyal itu belum mati. Ada kemungkinan lebih banyak Predator akan datang.
Lian menyadari bahwa mereka tidak bisa terus lari. Mereka harus melawan dengan strategi, bukan senjata. Ia memanfaatkan jebakan gurun: ranjau pasir, kabel baja, dan granat logam dingin yang disembunyikan di bawah tanah. Predator melompat dari bukit, menembakkan plasma, dan menghancurkan dinding batu. Namun setiap langkah mendekat justru membuatnya masuk perangkap.
Pertarungan klimaks terjadi saat badai pasir terbesar menerjang. Debu menutupi langit, gurun berubah gelap, dan suara Predator menggema seperti monster purba. Lian berhadapan langsung dengan makhluk itu, hanya berbekal tombak logam dan timing sempurna. Dalam momen menegangkan, ia memicu jebakan terakhir: ledakan bawah pasir yang menumbangkan Predator dan menghancurkan topengnya. Untuk pertama kalinya, makhluk itu terlihat jelas—kulit reptil, gigi bertaring, dan mata kuning penuh amarah.
Dengan luka berat, Predator tetap bangkit dan hampir membunuh Lian, sampai seorang anak pengungsi mengaktifkan sinyal lampu ultraviolet yang membuat makhluk itu kehilangan penglihatan. Lian menusukkan tombak ke inti senjatanya, memicu ledakan kecil yang akhirnya mengakhiri perburuan.
Saat matahari terbit, konvoi bergerak keluar dari Badlands. Mereka selamat, namun dunia berubah selamanya. Pemerintah menemukan data bahwa sinyal luar angkasa telah aktif selama bertahun-tahun. Dan di langit yang jauh, pesawat lain bergerak mendekat. Hanya suara Lian yang terdengar:
“Jika Badlands sudah berubah jadi ladang perburuan… bagaimana dengan seluruh dunia?”
Predator: Badlands (2025) adalah aksi kejam, intens, dan penuh teror, menghadirkan Predator dalam medan baru yang brutal dan tak tertebak.
Tonton langsung Predator: Badlands (2025) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21, dan rasakan perburuan paling mematikan di gurun pasir yang tidak mengampuni siapa pun.












