“The History of Sound (2025) menghadirkan romansa emosional yang lembut, penuh keheningan, musik, dan perjalanan dua pria yang menemukan arti cinta di tengah perang.”
Sinopsis Film :
The History of Sound (2025) adalah film drama-romantis berlatar Perang Dunia I yang mengikuti perjalanan dua pria muda: Lionel dan David. Mereka sama-sama bergabung sebagai sukarelawan untuk merekam suara—suara tentara, suara medan perang, suara kehidupan, dan suara yang mungkin menjadi satu-satunya cara dunia memahami realitas perang. Lionel adalah pemuda sensitif yang tertarik pada seni dan suara, sementara David adalah pria penuh keyakinan yang membawa luka keluarga serta kerinduan akan kedamaian. Pertemuan inilah yang menjadi awal dari hubungan mendalam yang mengubah seluruh hidup mereka.
Dalam perjalanan mereka dari satu kamp ke kamp lain, Lionel dan David merekam bukan hanya suara-suara perang, tetapi juga percakapan para prajurit, nyanyian di tengah malam, doa penuh harapan, serta suara-suara “kecil” yang sering dilupakan dalam sejarah. Melalui mikrofon sederhana dan perangkat perekam zaman itu, mereka menyaksikan sisi manusiawi perang yang jarang terlihat. The History of Sound (2025) menonjolkan betapa suara dapat menjadi jembatan antara ingatan, trauma, dan cinta.
Hubungan Lionel dan David tumbuh perlahan. Di tengah suara dentuman meriam dan senandung lembut yang mereka rekam, mereka menemukan kenyamanan satu sama lain saat dunia di sekitar mereka hancur. Lionel belajar memahami keberanian dari perspektif David, sementara David menemukan kehangatan dan ketulusan melalui cara Lionel melihat dunia. Cinta mereka hadir bukan dari kata-kata besar, tetapi dari momen sunyi yang penuh arti. Konflik emosional inilah yang membentuk inti film, memperlihatkan cinta yang harus hidup dalam ketakutan, perang, dan ketidakpastian masa depan.
Namun perang tidak memberi mereka banyak waktu. Setelah misi perekaman mereka merambah ke zona yang semakin berbahaya, David terluka dalam sebuah serangan mendadak. Lionel berusaha menyelamatkannya sambil tetap merekam suara-suara terakhir yang ingin mereka simpan untuk sejarah. Suara dedaunan yang bergerak, napas berat David, hingga bisikan kecil tentang harapan. Adegan ini menjadi salah satu momen paling emosional, seolah suara menjadi bukti cinta yang tidak pernah akan hilang.
Ketika tekanan perang semakin besar, Lionel dihadapkan pada kenyataan pahit: cinta mungkin tidak memiliki ruang di tengah kekacauan, namun ia memutuskan untuk mempertahankannya melalui rekaman mereka. Film menunjukkan bagaimana Lionel, setelah perang, mendengarkan kembali suara-suara yang direkamnya bersama David—sebuah arsip emosional yang menjadi pengingat akan cinta, kehilangan, dan keberanian.
Akhir film menunjukkan Lionel berdiri di sebuah galeri musik kecil, memutar rekaman yang ia dan David buat. Suara-suara itu kini bukan hanya sejarah perang—melainkan sejarah cinta mereka. The History of Sound (2025) ditutup dengan nada sendu, hangat, dan indah, menegaskan bahwa suara bisa hidup lebih lama dari manusia, menyimpan cinta yang tidak pernah hilang meski waktu terus berjalan.
Dengan sinematografi lembut, musik haunting, karakter emosional kuat, serta narasi yang penuh keheningan bermakna, The History of Sound (2025) menjadi salah satu drama-romantis paling puitis tahun ini.
Tonton The History of Sound (2025) hanya di Filmkita21, situs streaming lengkap dan update setiap hari.
