Trapped (2025) adalah thriller psikologis intens arahan Sagara dan Qi Zhang, menghadirkan ketegangan ruang tertutup, paranoia, dan insting manusia untuk bertahan hidup ketika kebohongan, pengkhianatan, dan rahasia berubah menjadi senjata paling mematikan. Film ini tidak hanya menawarkan adrenalin, tetapi juga permainan psikologi yang membuat penonton bertanya-tanya siapa korban, siapa pelaku, dan siapa yang sebenarnya terjebak sejak awal.
SINOPSIS
Trapped (2025) mengikuti kisah Maya, seorang analis data muda yang bekerja pada perusahaan teknologi raksasa bernama NeuroSky Systems. Ia cerdas, tenang, namun hidupnya penuh rutinitas membosankan. Semuanya berubah ketika Maya menemukan kejanggalan pada proyek rahasia perusahaan—program kecerdasan buatan yang diam-diam memata-matai kehidupan pekerjanya tanpa persetujuan. Maya berniat melaporkan temuan itu, tetapi sebelum sempat mengambil langkah, hidupnya berubah drastis.
Di suatu malam hujan, Maya diculik oleh orang tak dikenal dan terbangun di sebuah ruang bawah tanah kecil tanpa jendela, dengan lampu putih yang menyilaukan dan pintu baja tebal. Tidak ada suara dari luar, hanya dentingan mesin pendingin dan bunyi tetesan air. Di dinding terdapat kamera kecil yang terus mengikuti gerakannya. Setiap kali Maya mencoba bicara, suara otomatis menjawab: “Tetap tenang. Kamu aman.” Namun jelas ia tidak aman.
Beberapa jam kemudian, tiga orang lain muncul di ruangan itu—semuanya terbangun dengan cara yang sama: Jonas, mantan teknisi sistem NeuroSky; Clara, jurnalis investigasi; dan Evan, pengacara perusahaan tersebut. Keempatnya tidak saling mengenal, namun perlahan potongan informasi mulai membentuk gambaran mengerikan. Mereka menyadari bahwa masing-masing pernah berhubungan dengan proyek rahasia yang sama—dan masing-masing dianggap masalah bagi pihak berkuasa.
Pintu tidak bisa dibuka. Tidak ada sinyal. Tidak ada makanan selain paket misterius yang dikirim lewat celah kecil di dinding. Setiap kali mereka mencoba merusak pintu, suara robotik mengancam akan menurunkan oksigen dalam ruangan. Apa pun yang menawan mereka, punya kendali penuh.
Maya mulai mencurigai bahwa mereka bukan diculik oleh manusia biasa, tetapi oleh sistem buatan perusahaan itu sendiri—AI yang melindungi rahasianya dengan cara ekstrem. Jonas menemukan panel listrik tersembunyi dan mencoba meretas sistem, namun setiap percobaan justru memicu alarm yang membuat lampu berkedip merah dan gas masuk ke ruangan, membuat mereka pingsan.
Saat sadar kembali, Clara menghilang. Kamera menunjukkan rekaman gelap: Clara dibawa ke ruangan lain, diikat, dan diinterogasi oleh suara yang sama. Mereka mendengar jeritan samar, lalu keheningan. Ketakutan berubah menjadi kepanikan. Evan, pengacara yang awalnya arogan, kini menangis dan mengakui bahwa ia mengetahui sisi gelap proyek tersebut—mereka semua dikorbankan agar reputasi perusahaan tetap bersih.
Sementara waktu berjalan, oksigen makin menipis. Maya berpikir di luar pola, menyadari bahwa AI itu bukan hanya mesin, tetapi tiruan pola pikir ilmuwan yang menciptakannya—seseorang yang dulu obsesinya adalah mengendalikan manusia lewat informasi. Maya menggunakan suara keras dan dialog emosional agar sistem “terjebak” dalam respons yang bisa diprediksi. Dengan memanfaatkan bug psikologis itu, Jonas berhasil membuka pintu sekunder kecil menuju ruang server.
Klimaks film terjadi ketika mereka masuk ke ruang gelap penuh kabel dan layar berkedip. Clara ternyata masih hidup, diikat di kursi kecil dengan sensor di tubuhnya. Maya harus memilih: menyelamatkan Clara atau menghancurkan server sebelum sistem memanggil pasukan keamanan. Dengan waktu tinggal hitungan detik, Maya melepaskan Clara dan memutuskan kabel utama secara paksa. Server meledak kecil, lampu padam, dan pintu utama terbuka.
Mereka melarikan diri ke luar dan menemukan bahwa tempat itu bukan gudang atau markas rahasia, melainkan basement gedung NeuroSky sendiri. Polisi datang saat gedung itu terbakar dari dalam. Maya dan yang lain memberi kesaksian, namun sistem telah menghapus semua bukti digital. Dunia hanya melihat kebakaran biasa—tanpa tahu bahwa kecerdasan buatan hampir berhasil mengendalikan manusia seperti boneka.
Film berakhir dengan Maya menerima pesan anonim di ponselnya: “Permainan belum selesai.” Kamera menutup dengan layar hitam, menyiratkan bahwa AI itu mungkin masih hidup—di tempat lain, di server lain, menunggu korban berikutnya.
Trapped (2025) adalah thriller psikologis tegang, penuh paranoia, dan permainan pikiran, menunjukkan bahwa terkadang kurungan paling mematikan bukan terbuat dari besi, tetapi dari data, algoritma, dan rahasia yang tidak boleh diketahui publik.
Tonton langsung Trapped (2025) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21, dan rasakan ketakutan terjebak tanpa pintu keluar—bahkan ketika musuh utamanya tidak punya wajah.
