Vleesdag (2025) adalah film thriller–horror satir dari Eropa yang menggambarkan sisi gelap masyarakat modern lewat tradisi makan daging yang berubah menjadi ritual brutal. Ceritanya unik, kejam, dan penuh kritik sosial tentang manusia yang bisa menjadi lebih buas daripada hewan ketika rasa lapar, status sosial, dan keserakahan mengambil alih logika.
SINOPSIS
Vleesdag (2025) mengambil latar di sebuah kota kecil yang setiap tahun merayakan tradisi kuno bernama “Vleesdag” — Hari Daging. Di permukaan, acara ini terlihat seperti festival kuliner meriah: musik rakyat, stan makanan, dan warga yang berpakaian tradisional. Namun di balik itu, festival ini menyimpan rahasia kelam yang hanya diketahui oleh warga lama.
Tokoh utama, Lara, seorang jurnalis muda, datang ke kota tersebut untuk membuat liputan tentang budaya lokal. Awalnya, ia merasa festival ini unik dan menarik. Semua orang terlihat bahagia, pasar penuh daging segar, dan warga mengatakan tradisi mereka adalah bentuk rasa syukur kepada alam. Tetapi sejak hari pertama, Lara mulai merasakan keanehan.
Tidak ada sapi, kambing, atau hewan ternak di kota itu. Tidak ada peternakan, tidak ada rumah jagal, bahkan tidak ada suara hewan. Namun daging segar tersedia di setiap sudut kota, seolah-olah muncul tanpa sumber. Lara mulai curiga ketika mendengar bisikan warga tentang “pemilihan” dan “pengorbanan”. Semakin ia bertanya, semakin banyak orang menutup mulut.
Malam sebelum festival puncak, Lara melihat truk besar masuk kota dengan jendela tertutup rapat. Di dalamnya terdengar teriakan manusia, bukan hewan. Daging yang selama ini dijual—ternyata bukan berasal dari hewan, melainkan manusia yang dipilih warga untuk dijadikan persembahan. Dalam tradisi kuno kota itu, manusia yang “tidak berguna, lemah, sakit, atau kriminal” akan dikorbankan demi kemakmuran komunitas.
Saat mencoba kabur, Lara tertangkap dan dibawa ke gudang pemrosesan daging. Adegan-adegan menyeramkan diperlihatkan dengan detail: pisau besar, mesin pemotong, dan warga kota yang bertindak seperti tukang jagal profesional. Mata mereka kosong, seolah-olah kegiatan itu hanyalah pekerjaan biasa.
Untuk bertahan hidup, Lara harus berjuang melawan ketakutan dan mencoba mencari jalan keluar. Ia bertemu beberapa tahanan lain yang akan dijadikan “hidangan utama” festival. Mereka bekerja sama menyusun rencana kabur, tetapi satu per satu mulai menghilang. Lara sadar bahwa selain warga, ada “pemburu” yang sengaja melepas korban hanya untuk dikejar dan dipotong seperti binatang buruan.
Puncak ketegangan terjadi saat perayaan besar dimulai. Warga menari di alun-alun, sementara meja makanan penuh dengan daging yang mereka banggakan. Dalam kekacauan itu, Lara berhasil melawan sang jagal utama menggunakan pisau penyembelih. Perkelahian brutal terjadi di dapur besar, dengan suara pisau menghantam baja, darah yang menetes ke lantai, dan dinding penuh cap tangan merah.
Lara berhasil keluar ke tengah festival. Ia berdiri di atas panggung, membuka tirai dan mempertontonkan proses pembantaian kepada seluruh tamu luar kota. Panik pun pecah. Warga mulai berteriak, sebagian melarikan diri, namun banyak yang tetap membela tradisinya. Polisi lokal tidak menolong — mereka adalah bagian dari sistem itu.
Dalam kekacauan, gudang daging terbakar. Lara pergi dengan tubuh penuh luka, tetapi berhasil membawa bukti. Di akhir film, tayangan berita internasional memperlihatkan kota itu hancur, warga ditangkap, dan tradisi Vleesdag resmi dilarang. Namun adegan penutup menunjukkan truk daging lain memasuki kota berbeda, menandakan ritual itu belum benar-benar berakhir.
Vleesdag (2025) adalah horor yang memadukan kekejaman realistis dengan kritik manusia modern yang sering menyembunyikan kekerasan di balik “tradisi”. Film ini memaksa penonton bertanya: siapa sebenarnya yang lebih buas — hewan, atau manusia?
Tonton langsung Vleesdag (2025) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21 dan saksikan bagaimana sebuah festival berubah menjadi mimpi buruk yang mematikan.
