Angel Pol (2025) adalah film komedi–drama perjalanan karya Hanny R. Saputra, menghadirkan kisah hangat tentang persahabatan, ketulusan, dan perjuangan mencari rezeki lewat musik keliling. Ceritanya sederhana tetapi menyentuh, penuh momen lucu, haru, dan realita sosial yang sering ditemui dalam kehidupan masyarakat kelas bawah.
SINOPSIS
Angel Pol (2025) mengikuti kisah Jati dan Lastri, pasangan suami-istri yang hidup pas-pasan di kota kecil. Keduanya bukan musisi terkenal, bukan pula penyanyi profesional—hanya penyuka dangdut yang berharap suara mereka cukup membawa pulang uang untuk makan hari itu. Saat utang menumpuk dan rumah kontrakan terancam disita, mereka membuat keputusan gila: membeli sebuah truk tua dan mengubahnya menjadi orchestra dangdut keliling.
Truk reyot itu dicat sendiri, ditambah lampu warna-warni seadanya, speaker bekas, dan panggung kecil lipat. Mereka menamainya “Angel Pol”, singkatan dari Angelnya Pol-polan—karena mereka berniat ngegas habis-habisan demi bertahan hidup. Meski sederhana, bagi Jati dan Lastri, truk itu adalah simbol harapan baru.
Perjalanan mereka dimulai dari pasar ke pasar, dari hajatan kampung sampai malam hiburan rakyat. Keduanya tampil total: Lastri bernyanyi energik, Jati memainkan organ tunggal sambil menjadi MC dadakan. Suasana film penuh kelucuan—sound tiba-tiba mati, kostum sobek saat tampil, sampai panggung roboh karena papan panggungnya kebanyakan lubang. Tapi mereka tidak menyerah. Mereka percaya, selama musik masih hidup, harapan juga hidup.
Selama perjalanan, mereka bertemu masyarakat kecil dengan berbagai masalah: pedagang yang ditipu tengkulak, pemuda desa yang gagal merantau, sampai anak kecil yang bercita-cita jadi penyanyi namun tak punya uang untuk les. Di sinilah pesona film ini terasa—musik menjadi penghubung, menyatukan orang yang hampir menyerah dengan hidupnya sendiri.
Namun perjalanan tidak selalu cerah. Saat penonton mulai banyak, muncul kelompok orkes pesaing yang iri dan mencoba menjatuhkan mereka: sabotase panggung, intimidasi venue, bahkan menyebarkan gosip buruk. Puncak konflik terjadi ketika truk mereka dirusak malam hari, membuat Angel Pol hampir bubar. Lastri putus asa, Jati merasa gagal sebagai kepala keluarga, dan mereka sempat ingin menyerah.
Di titik terendah, seorang anak kecil memberikan celengan plastik, berisi koin yang ia tabung, sambil berkata bahwa suara Lastri membuat ibunya yang depresi bisa tersenyum kembali. Adegan ini menjadi momen emosional—Jati dan Lastri sadar bahwa musik mereka bukan hanya soal uang, tapi soal menghibur orang yang sedang terluka.
Dengan bantuan warga desa, mereka memperbaiki truk Angel Pol dan kembali tampil di acara besar: festival dangdut kampung. Pertunjukan final ini penuh energi, lighting sederhana, namun suasana meriah. Lastri menyanyikan lagu tentang perjuangan, Jati mengiringi dengan bangga, dan seluruh penonton ikut berjoget. Lawan yang dulu mengganggu justru ikut bernyanyi, karena musik—pada akhirnya—menyatukan semua orang.
Adegan terakhir memperlihatkan Angel Pol kembali berkeliling, meninggalkan kota kecil menuju tempat baru. Meski hidup tetap sederhana, mereka bahagia, karena mimpi mereka bukan sekadar menjadi musisi—tetapi membawa hiburan untuk rakyat kecil di seluruh negeri.
Angel Pol (2025) adalah film ringan, lucu, dan menghangatkan hati. Cocok untuk penonton yang ingin hiburan tanpa beban, dengan pesan bahwa kebahagiaan bukan soal kaya atau miskin, tapi tentang rasa syukur dan keberanian untuk terus bergerak maju.
Tonton langsung Angel Pol (2025) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21, dan rasakan hangatnya perjuangan musisi jalanan yang tidak pernah kehilangan harapan.












