Mango (2025) adalah film drama keluarga romantis yang hangat, emosional, dan menyentuh hati. Disutradarai oleh Mehdi Avaz, film ini menampilkan perjalanan cinta, kehilangan, penyembuhan, dan harapan yang tumbuh pelan-pelan — seperti buah mangga yang manis hanya setelah melewati musim yang panjang.
SINOPSIS
Mango (2025) berfokus pada kisah Lars, seorang pria muda yang kehilangan istrinya dalam kecelakaan mendadak. Kejadian itu meruntuhkan hidupnya. Ia berhenti bekerja, menjauh dari keluarga, dan menutup diri dari dunia. Rumah yang dulu penuh tawa berubah menjadi sunyi dan dingin.
Satu-satunya warisan dari istrinya adalah kebun mangga kecil di belakang rumah, tempat mereka dulu bercanda tentang masa depan, anak-anak, dan kehidupan bahagia. Namun setelah kematian itu, Lars bahkan tidak sanggup menyentuhnya. Pohon itu menjadi saksi luka yang belum sembuh.
Sampai suatu hari, datang Emma, seorang wanita mandiri yang bekerja sebagai ahli botani kota. Ia ditugaskan memeriksa tanah kebun itu untuk sebuah program pertanian. Ketika bertemu Lars, Emma melihat seseorang yang hancur, namun menyimpan sesuatu yang berharga: cinta yang belum selesai.
Emma mulai merawat kebun kecil itu. Ia mengajak Lars terlibat perlahan—mengumpulkan daun kering, menyiram pohon, dan membersihkan tanah. Dari aktivitas sederhana itu, hubungan mereka tumbuh pelan-pelan. Lars mulai bercerita tentang istrinya, tentang janji yang belum ia penuhi, dan tentang rasa bersalah yang tidak pernah ia ungkapkan pada siapa pun.
Emma tidak menggantikan istrinya, tetapi menjadi cahaya baru yang mengingatkan bahwa hidup tidak berhenti hanya karena seseorang pergi. Di sisi lain, Emma menyimpan masa lalu kelam: ia pernah kehilangan seseorang yang ia cintai juga, dan itulah alasan ia menghabiskan hidup dengan tanaman — karena mereka tidak meninggalkan, mereka tumbuh dan memberi kembali.
Konflik muncul ketika perusahaan properti ingin membeli tanah Lars untuk pembangunan baru. Jika ia menolak, ia harus membayar denda besar. Ia hampir menyerah, merasa hidupnya memang tidak layak diperjuangkan lagi. Namun Emma menegurnya: jika ia menyerah, maka cinta istrinya ikut terkubur.
Dengan bantuan warga sekitar, keluarga, dan kekuatan barunya, Lars memulai perjuangan untuk mempertahankan kebun itu sebagai kenangan dan awal hidup baru. Mereka membuat festival kecil bertema “Mango Day” untuk mengumpulkan dukungan publik.
Puncak film terjadi saat panen pertama yang berhasil. Lars memetik buah mangga pertama dengan tangan yang bergetar. Ia menangis — bukan karena sedih, tetapi karena untuk pertama kalinya setelah lama hancur, ia bisa merasa hidup lagi. Dalam adegan simbolis, ia menanam bibit mangga baru bersama Emma, seolah menanam masa depan.
Akhir film menampilkan pasar kecil tempat jus mangga, selai, dan buah segar dijual. Kebun menjadi ruang komunitas, dan Lars tidak lagi sendiri. Ia masih mencintai istrinya, tetapi kini ia belajar mencintai hidupnya kembali.
Mango (2025) adalah film yang lembut dan menyentuh. Tidak ada teriakan, tidak ada drama berlebihan. Hanya perjalanan orang patah hati yang perlahan belajar sembuh.
Tonton langsung Mango (2025) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21, dan rasakan manisnya harapan yang tumbuh dari kesedihan terdalam.
